Spesies hewan dan tumbuhan yang cantik, unik,
dan aneh terungkap lewat ketekunan taksonom Indonesia dalam
mengidentifikasi. Dari ragam spesies yang ditemukan, berikut beberapa
yang paling menarik.
Katak Bertanduk
Species Diversity Polypedates pseudotilophus
Katak ini ditemukan oleh ahli herpetologi dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy. Nama spesies katak itu adalah
Polypedates pseudotilophus.
Sebelumnya, spesies katak bertanduk yang ditemukan di bumi Sumatera (
P pseudotilophus) ini dianggap jenis yang sama dengan yang di Kalimantan (
P otilophus). Namun, analisis genetik dan morfologi mengungkap bahwa keduanya berbeda.
"Tanduk" yang dimiliki oleh
P pseudotilophus sejatinya adalah tonjolan tulang di kepala. Tonjolan ini salah satunya berfungsi untuk melindungi diri dari mangsa.
Bunglon Berleher Ungu dan Jahitan Punggung
Amir Hamidy/Zootaxa Pseudocalotes guttalineatus
Tahun 2014, Indonesia punya tiga jenis bunglon baru. Ketiganya
ditemukan di kawasan Bukit Barisan, Sumatera. Ketiganya juga ditemukan
oleh Amir Hamidy.
Spesies pertama dinamai
Pseudocalotes cybelidermus, disebut bunglon berleher ungu. Jenis kedua disebut
P guttalineatus mempunyai ciri unik berupa pola garis putus-putus berwarna kebiruan pada bagian leher.
Jenis ketiga dinamai
P rhammanotus, punya punya karakter khas berupa sisik menonjol di bagian punggung, disebut bunglon dengan jahitan punggung.
Begonia "Bermarga" Siregar
Wisnu Handoyo Ardi Begonia siregarii
Begonia dengan nama Siregar adalah salah satu dari dua begonia baru yang ditemukan oleh ahli botani LIPI, Wisnu Handoyo Ardi.
Begonia siregarii,
demikian nama ilmiah bunga itu, ditemukan di Tana Toraja. Nama tanaman
setinggi 1 meter ini diambil dari nama Kepala Kebun raya Bogor periode
2009-2014, Mustaid Siregar.
Begonia ini memiliki tepian daun yang
bergerigi, tangkai perbungaan betina yang lebih panjang dan tepian
tenda bunga betina yang rata.
Satu spesies lagi yang ditemukan adalah
Begonia gambutensis,
memiliki kekhasan berupa warna rambut-rambut halus yang terdapat pada
batang dan daunnya. Bunga ini ditemukan di Gunung Gambuta, Sulawesi.
Burung Sikatan dari Sulawesi
PLOS ONE Muscicapa sodhii
Butuh waktu lama untuk mengungkap identitas burung sikatan baru dari Sulawesi dengan nama
Muscicapa sodhii ini, 17 tahun!
Burung
ini pertama kali dijumpai pada tahun 1997 dan baru dikoleksi pada tahun
2012 untuk proses identifikasi. Tim Michigan State University dan LIPI
sukses menguak dientitasnya sebagai identitasnya sebagai jenis baru
setelah melakukan analisis morfologi dan genetik.
M sodhii punya bulu dengan bintik-bintik pada bagian lehernya, ekor yang lebih pendek dengan jenis lain, serta paruh yang lebih tajam.
Ular Berbisa dari Sumatera
G Vogel Trimeresurus gunaleni
Ular yang ditemukan bernama
Trimeresurus gunaleni. Namanya diambil dari nama pembiak dan fotografer asal Jakarta, Danny Gunalen.
Spesies
ular ini ditemukan lewat kerjasama sejumlah ilmuwan, salah satunya
Irvan Sidik dari LIPI. Jenis ini ditemukan di hutan wilayah Sumatera
Barat, di hutan pada ketinggian 1.500 hingga 2.000 meter di atas
permukaan laut.
Ular ini punya corak hitam hijau yang unik, dengan dominasi warna hijau.
Kumbang yang "Hilang" sejak Tahun 1920Trigonopterus amphoralis,
itulah jenis kumbang baru yang ditemukan. Jenis ini sebenarnya sudah
ada di Museum Zoologi Bogor sejak tahun 1920, namun dikatakan "hilang".
Jenis
ini ditemukan lewat analisis genetik yang dilakukan oleh sejumlah
ilmuwan, termasuk Yayuk Suhardjono dan Cahyo Rahmadi dari LIPI. Kumbang
ini berasal dari Bukit Barisan dan Pantai Pedada, Lampung.
Punya ukuran panjang sekitar 3,02 mm, kumbang ini punya warna dominan hitam dengan antena dan kaki berwarna karat.